RESUME KE-22 KBMN 29 MENULIS BUKU AJAR
Pembicara malam ini adalah seorang pendidik, Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, dilahirkan Lumajang pada 21 April 1969. Berbagai pendidikan telah ditempuhnya, S1 BK dari UNIPAR Jember, S2 PAUD dari UNESA Surabaya, dan S3 BK UM Malang. Beliau bisa dihubungi di Nomor +6282226529305. Lebih jelas tentang beliau dapat kita baca pada CV-nya. malam ini beliau ditemani Pak Sigid PN, S.H.
Buku Ajar atau bahan ajar adalah komponen instruksional yang sangat penting. meskipun di Era Digital ini banyak tersedia alternatif lain, seperti E-Book, webblog, youtube, bahkan face book, dan instagram jika perlu bisa menjadi sarana penyampaian materi. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak peserta didik maupun satuan pendidikan yang lebih membutuhkan buku daripada bahan ajar digital. Banyak penyebabnya, yang paling mendasar belum semua daerah bisa dijangkau sinyal seluler dengan baik. bagi masyarakat menengah ke bawah kemungkinan masih dirasa mahal, jika setiap kali harus membeli pulsa, dan yang jelas belum semua peserta didik yang bisa memanfaatkan Hp apalagi Laptop. Demikian pula dengan sekolah, banyak sekolah yang hingga kini belum terjangkau sarana digital.
Salah satu kelebihan buku ajar adalah bisa disusun oleh guru yang bersangkutan dengan menyesuaikan karakter dan kemampuan anak didiknya. Buku Ajar juga bisa menjadi media turun-temurun. Di daerah tertentu buku ajar bisa dibaca anak didik tanpa harus membeli, karena merupakan buku paket yang ketersediaannya didanai oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dikbudristekdikti.
Bahan ajar adalah segala bentuk materi/bahan yang digunakan guru/dosen serta mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. bahan ajar dapat berupa bahan tertulis, ataupun tidak. Pada umumnya selain berupa cetakan, guru/dosen masih menggunakan Salindia. Buku ajar adalah salah jenis bahan ajar, yang disusun secara logis dan sistematis dengan menggunakan bahasa baku (Pannen & Purwanto, 2001).
Jenis-jenis Buku Ajar
1. Buku Pegangan, biasanya berkaitan dengan Mata Kuliah tertentu. Buku ini disusun oleh pakar di bidangnya sesuai dengan mata Kuliah atau Pelajaran tertentu. Buku semacam ini disusun berdasarkan Kurikulum atau RPS yang berlaku di suatu saat tertentu. Lazimnya dicetak/diterbitkan dan disebarkan secara luas.
2. Modul, bahan ajar ada pula yang disusun dalam bentuk modul. Lazimnya modul disusun oleh guru/dosen yang bersangkutan. Modul biasanya disusun berdasarkan pokok bahasan-pokok bahasan sesuai dengan RPS atau Kurikulum.
3. Diktat, adalah bahan ajar yang disusun oleh guru/dosen yang bersangkutan. Diktat disusun berdasarkan kaidah ilmiah, dan disebarkan di lingkungan terbatas.
4. Petunjuk Praktikum, bahan ajar seperti ini hanya berisi petunjuk sistematis, dan praktis tentang tata cara mulai dari persiapan, pelaksanaan, analisis sampai pada pelaporan. Petunjuk praktikum lazimnya disusun oleh Tim Pengajar di bidangnya, dengan menggunakan kaidah tata tulis ilmiah.
5. Naskah Tutorial, bahan ajar ini disusun oleh pengajar yang bersangkutan (instruktur/tutor). Disusn secara sederhana, dengan menggunakan bahasa ilmiah.
Tiga cara penyusunan Buku Ajar 1. Penataan Informasi (compilation text) Dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. Penyusunan dilakukan berdasarkan RPS/Kurikulum. 2. Pengemasan Kembali (information repackaging) Guru/Dosen menyusun berdasarkan sumber-sumber yang telah ada, disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang hendak dicapai (sesuai Kurikulum/RPS). 3. Menulis Sendiri (starting from scatch) Guru atau dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya sesuai dengan RPS mata kuliah atau maya pelajaran yang diampu.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Buku Ajar
1. Tentukan Tujuan dan Sasaran Pembelajaran Pastikan buku yang akan dibuat untuk keperluan apa. Terutama berkaitan dengan Mata Pelajaran. Apakah untuk mengajarkan keterampilan tertentu, atau mengajarkan metode.
2. Riset dan Konten Beberapa materi seperti teks, ilustrasi, grafik, contoh, latihan dapat diisikan di buku ini. Perlu diperhatikan, materi harus sudah dipastikan akurat, relevan dengan Kurikulum/RPS.
3. Struktur dan Penyusunan Konsep yang akan dituliskan harus mengandung 5W 1H. Susun konten dengan organisasi yang baik. Tuliskan sesuai urutan bab yang sudah direncanakan berdasarkan rencana struktur pembelajaran. 4. Design dan tata Letak Bagian ini biasanya dilakukan oleh penerbitan dengan persetujuan penulis.
5. Gaya Penulisan Gaya bahasa buku ajar biasanya disesuaikan dengan target sasaran, buku ajaran itu diperuntukkan siapa. Bahasa untuk buku ajar, lazimnya lugas, jelas, sehingga mudah dipahami. Sebaiknya tidak menggunakan istilah yang terlalu teknis, agar bisa dipahami oleh berbagai kalangan.
6. Mulai Menulis Lazimnya penulisan buku ajar dilakukan dengan melibatkan sejawat yang sebidang. Hal ini penting dilakukan agar buku yang disusun sesuai dengan harapan. Teman diskusi akan membatu menyempurkan. 7. Review dan Uji Coba Sebelum buku diterbitkan, sebaiknya dilakukan pertimbangan dari sejawat, bisa melalui diskusi, atau minta tolong teman untuk membaca terlebih dahulu. Dapat pula dicobakan di kelas, bagaimana tanggapan siswa.
8. Legalitas
Berupa lisensi yang diperoleh dari institusi tertentu, seperti misalnya ISBN (Perpusnas). Hal ini diperoleh, yang menandakan bahwa buku yang kita tulis telah bebas dari plagiasi, dlsb.
9. Penerbitan
Pilihlah penerbitan yang nyata resmi/legal. Pertimbangan ini kadang mempengaruhi pemasaran buku yang kita tulis.
10. Media Pendukung (optional)
Dalam pemasaran atau penyebaran informasi tentang buku ajar di era ini bisa didukung oleh media online, seperti WA, face book, webblog.
Semarang, 30 Agustus 2023
Hadi Riwayati Utami
Komentar
Posting Komentar