Mengenal Potensi Mengukir Prestasi
RESUME 2
PUBLIC SPEAKING FOR TEACHER
AAM NURHASANAH, S. Pd.
Selasa, 17 Januari 2023
Bu Aam adalah Alumni KBMN angkatan 12. malam ini beliau menjadi Narasumber di Kelas Public Speaking. Setelah menyapa kami, beliau memulainya dengan melontarkan pertanyaan yang memantik semangat belajar peserta. Apa sebenarnya tujuan Ibu, bapak mengikuti pelatihan ini. Begitu cepat para peserta memberikan jawaban, mungkin kecuali saya yang masih sibuk dengan bagaimana ini caranya mengunggah jawaban. Walaupun akhirnya Bu Aam meminta kami menuliskan di inbox chat. Baru selesai saya tulis, sudah dicut Bu Aam. Jawaban saya tidak ikut tayang.
Tentu saja tujuan utamanya adalah ingin menambah wawasan, tentang menulis, berbicara, dan lain-lain yang diajarkan di pertemuan-pertemuan nanti. Meski usia saya sudah tidak muda lagi, tetapi semangat belajar masih tinggi. Saya selalu ingin mengetahui hal-hal baru, tidak apa-apa ta? Bukankah long life education?
Di mata saya, Bu Aam seorang yang hebat. Pasti itu, seharian harus meninggalkan Dede' di rumah, karena beliau mengajar, sehingga ketika sore harus mengajar di Kelas Public Speaking for Teacher
beliau ajak serta si Kecil. Demi quality time, beliau rela berbagi, sebentar mengajar, sebentar memperhatikan Dede. Sampai-sampai karena si Buyung rewel, diajaklah serta berpose di Zoom. Luar biasa kan.
Intinya beliau ingin mengajak para peserta agar tidak takut menulis. Asal ada kemauan, pasti selalu akan ada solusi. Menulis dimulai dari hal yang sederhana, dari hal yang disukai, dialami dan dikuasai. Beliau memotivasi kami agar berani mencoba hal baru, misalnya ngeblog.
Tetapi kebanyakan dari kita terlalu banyak alasan. Alasan yang muncul dari dalam diri sendiri, seperti merasa tidak berbakat, takut dibuli. Itu semua karena tidak adanya rasa percaya diri.
Menurut beliau setiap orang pasti memiliki potensi. Bagaimana kita tahu potensi kita, setiap orang pasti punya caranya masing-masing. bagaimana kita tahu, kalau kita tidak pernah melakukan sesuatu. Diperlukan keberanian untuk mencoba. Di KBMN, Om Jay sering menyampaikan informasi berbagai lomba. Cobalah! Jangan takut kalah. Jika tidak menang, jangan sedih, apalagi putus asa. Cobalah lagi di kesempatan berikutnya.
Bu Am mencontohkan dirinya. Dulu beliau adalah peserta KBMN di Angkatan 8, tetapi mungkin karena kurang serius, beliau gagal, tidak lulus. Dari mencoba bergabung itu, beliau merasa ada potensi di sini, maka kemudian Bu Aam pun mengulang mengikuti pelatihan KBMN Angkatan 12. Kali ini karena bersungguh-sungguh ingin mengembangkan diri, beliau lulus.
Ia mulai menekuni kegemaran barunya, menulis. Ia telah mengenali potensinya. Ia ikuti berbagai lomba. Mulai dari menulis esay, menulis blog, Usahanya tidak siap-sia. mula-mula hanya masuk 10 besar. Di kesempatan berikutnya ia sudah mulai memanen prestasi, Bu Aam menjadi Juara. Berbagai penghargaan diperolehnya, mulai dari sertifikat, uang, sampai yang berupa barang. Di antara penghargaan itu berasal dari Bupati Lebak. Tentu ini istimewa. Ia mulai dipandang. Semangatnya makin berkobar. Ternyata ia mampu!
Bu Aam mulai ikut menulis bergabung dengan teman-temannya. Istilah beliau menulis kroyokan. Ada keuntungannya mengikuti nulis bareng ini. Selain cepat terbit, karena ditulis oleh banyak orang, beayanya pun kroyokan, ditanggung bersama. Buku pertamanya adalah Antologi Semanagat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Isi Antologinya itu, Artikel Kelas Belajar Menulis Gratis Via Daring. Senang pastinya.
Sejak saat itu prestasinya terus meroket. Dia membuktikan kata-katanya. Tulislah yang disukai, dialami, dilakukan. Buku Solo pertamanya berupa kumpulan Resume, Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat. Buku kedua merupakan pengalamannya menjadi Moderator di Pelatihan Om Jay. Buku ini diberinya judul Kunci Sukses Menjadi Moderator On Line. Benar-benar apa yang dialaminya, bukan? Buku ketiga berisi Hasil Lomba Ngeblog, yang mendapat Juara 1. Penyelenggara lomba, PB PGRI. Itu artinya Bu Aam sudah menjadi Penulis Nasional. Kenangan di Bulan Maret 2021 yang tak dapat dilupakan. Buku berikutnya, yang keempat berjudul Rajin Menulis Berbuah Manis.
Belum puas, ia mencoba memberanikan diri menulis bersama Prof. Eko Indrajit. Buku tentang Parenting 4.0, Mengenali Pribadi dan Potensi, Anak Generasi Multiple Intelegence. Yang menggembirakan, buku ini diterbitkan oleh Penerbit Mayor. Bukan hal mudah untuk sampai ke tahapan ini, tentu melalui proses panjang.
Bukunya bertengger di Rak Gramedia
Begitulah, anak panah telah melesat dari busurnya. Setelah itu banyak bukunya baik yang Antologi maupun Solo lahir satu persatu tanpa dapat ditahan. Mungkin ketika menuliskannya diliputi rasa KEBELED, seperti yang disampaikan Bunda Ratu. Harus ditunaikan!
Semenjak lulus dari Pelatihan KBMN 12, banyak tugas yang disampirkan di pundaknya. Dan Bu Aam adalah tipe seorang yang berani menerima tantangan. Sejak itu, ia bergabung di Tim Solid Om Jay, dan menerima penugasan sebagai Moderator, Editor, dan juga Kurator. Beliau juga ditugasi untuk menjadi pembicara. Bagi Bu Aam, semua itu merupakan kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Maka tidak bisa tidak harus dilakukan!
Seperti mantra Om Jay yang menyihir hampir semua peserta tidak terkecuali Bu Aam, menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi. Dan benar terbukti, yang terjadi adalah Bu Aam telah banyak Mengukir Prestasi.
Semarang, 17 Januari 2023
Hadi Riwayati Utami
Komentar
Posting Komentar