PUISIKU KEPADA TEMAN (untuk ANTOLOGI PUSI DAN PANTUN bersama IBU KANJENG dan Mbak Mae)



 PUISIKU KEPADA TEMAN

Assalamu'alaikum,

Teman, akhirnya kita bertemu, 

Meskipun kita belum saling menyapa,

Tetapi, hati kita telah menyatu,

Beradu asa, dan cita,

Tuk wujudkan hari depan bahagia,

Menjadi Penulis handal seperti harapan Guru-Guru kita,


Teman, waktu sehari memang pendek,

Tetapi kita telah berbagi cerita,

Bahkan kita telah jalan bersama, makan bersama, menentukan tujuan bersama,

Akhirnya, kita menuju Senayan, bertemu dengan Ibu hebat, Dirjen GTK,

Kita juga sudah satu keanggotaan, di Perpustakaan tempat Mas Nadiem berkarya,


Alhamdulillah, Allah mendukung kita,

Kecewa tak jadi ke Perpunas, diganti-Nya dengan yang lebih bermakna,

Bertemu dengan Ibu kita, Profesor Unifah Rasyid,

Begitu indah sejenak bersama beliau,

Satu hal yang terus mengharu biru kalbu,

"Aku tidak ingin kalian menderita," ucapnya,

"Biarlah Ibu saja yang berjuang dengan caraku," susulnya,

Kalian tidak usah demo!'

Ternyata itu, Ibu berkarya dalam sunyi.


Entah kapan lagi, kita akan dipertemukan dengan Ibu kita ini, 

Bukankah nanti kita akan bertemu di Yogya,

Pada OmDok Jay, mungkin bisa kita sampaikan asa,

Bagaimana, kalau Ibu dihadirkan di tengah-tengah kita,


Baiklah Teman, ini sapaku di pagi Ahad biru, Karena di Kotaku, langit sendu,

Terima kasih telah membaca suara nurani, 

Yang didera rindu untuk kembali bersama.


Semarang, di Penghujung Bulan Wahid,

Temanmu: Aku, HR. Utami. 

Dikirimkan kepada Kurator Mbak Mei dan Editor Ibu Kanjeng.

 

  

Komentar

  1. Masya Allah sebegitunya bunda merekam dalam sanu bari...terimakasih bunda Utami yang baik hati pelukan kita semoga Allah ijinkan kita berjumpa kembali di Jogja yang ku rindu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KALIMAT LANGSUNG, TIDAK LANGSUNG DAN PARAGRAF

RESUME PERKULIAHAN MKU BHASA INDONESIA, Senin, 1 April 2024

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2024 MKU BAHASA INDONESIA SENIN, 6 APRIL 2024