Assalamu'alaikum Warrohmatullohi Wabarrokatuh,
GERD atau Tukak Lambung adalah sejenis penyakit yang kehadirannya sering karena tidak disadari oleh penderitanya. Saya sendiri memahaminya sebagai Maag yang kasep. Di sini saya tidak akan membahas secara ilmu kedokteran. Tetapi berdasarkan pengalaman pribadi.
Juli yang lalu saya sempat opname. Ketika masuk IGD keluhan yang utama sebenarnya rasa panas teramat sangat di perut. Bukan hanya itu, mual, pusing, nyeri di Ulu Hati, dan yang paling menyiksa karena disertai lemas. Benar-benar tidak berdaya. Saat itu yang bisa saya katakan hanya, "Bawa aku ke rumah sakit!"
Begitulah awal mulanya saya opname. Tetapi karena saya pasien dokter Ahli Endrokinologi, saya dirujuk ke beliau. Malangnya, GDS saya saat itu memang mendukung, 380. Sehari dirawat, gula darah saya malah naik menjadi 425. Sementara gejala awal, panas di lambung, mual dan lain-lain tidak menjadi pemeriksaan serius. Obat yang diberikan pada saya selain cairan Infus, adalah obat penurun panas dan penetral gula. Bahkan karena naik, saya akhirnya diberi Insulin. Memang sampai saya diperbolehkan pulang, gula darah saya menjadi normal. Tetapi panas masih, sedikit mual, dan masih lemas walaupun agak berkurang.
Alhamdulillah, saat itu sedang libur semester sehingga sepulang dari opname saya masih meliburkan diri beberapa hari di rumah. Teman-teman yang datang menjenguk pun menyarankan begitu. Anehnya di rumah rasa-rasa itu kembali datang. Saya benar-benar tersiksa. bahkan sekarang ditambah dengan sulit tidur. Kondisi saya benar-benar drop. Tidak bisa apa-apa. Perasaan saya kembali ke dua tahun yang lalu, ketika saya dan suami terkena Covid 19. Kondisi saya saat itu cukup parah. Jika suami lima belas hari sembuh, saya sampai hampir 3 bulan, baru berangsur normal.
Saya panik. 'Jangan-jangan ini memang Covid 19?' Sungguh sangat menderita. Di antara lemas, dan berulang kali ke toilet mangsur, saya mencoba mencari tahu. Terbersit, Google! Yah... saya ketik Asam Lambung naik. Entah mengapa saya mengetik itu. Ada beberapa pilihan, saya pilih klik 'Apa itu Asam Lambung naik dan solusinya.'
Sungguh saya kaget, sembilan puluh persen informasi di layar gadget itu adalah keadaan saya saat itu. Saya jadi ingat kebiasaan saya jauh sebelum ini.
Kata orang saya seorang Workaholic. Masih lagi ditambah selalu ingin pekerjaan tuntas dan sempurna. Itu yang membuat saya dulu suka menunda makan, bahkan ibadah. Terutama di malam hari. Sering jika sedang asyik di depan laptop, saya menunda makan malam. Dan sering baru melakukan sholat Isya' di Jam 23.00-an, ketika saya mengakhiri tulisan. Tetapi saya masih harus melanjutkan darus. Kebiasaan membaca Al Qur'an yang saya jadwalkan di pagi hari dan petang. Alhasil saya baru benar-benar tidur di tengah malam, bahkan sering lebih. Padahal jam 03.00 saya sudah pasti bangun.
Kalau pengalaman ini saya tulis di sini, saya hanya ingin tidak ada orang yang mengalami seperti yang saya rasakan. Dan pada teman-teman yang belum (sebaiknya tidak) pernah mengalaminya, sebaiknya mulai menjaga diri dengan tidak melakukan hal-hal konyol seperti yang saya lakukan.
Bekerja tidak perlu berlebihan. Meskipun kita kerjakan sampai lupa istirahat pun, tidak akan pernah sempurna. Karena kesempurnaan itu hanya milik Allah. Akan selalu ada orang lain yang tidak sependapat dengan kita, dan melakukan lebih baik dari kita. Di atas langit masih ada langit!
Tubuh kita juga perlu kita perhatikan. Kita jaga kesehatannya. Kita penuhi hak-haknya. Asupan yang baik pada waktunya, dan memberi kesempatan beristirahat adalah hak tubuh kita. Ini juga merupakan bentuk syukur pada Allah, merawat pemberian-Nya. Tubuh sehat sempurna, kesempatan dan kemampuan bekerja. Kita tidak boleh menyia-nyiakannya.
Apalagi jika sampai melanggar hak Allah. Sungguh Allah Maha Terpuji. Seharusnya kita beribadah, menyembah-Nya pada waktunya. Bagaimana kita mengharapkan kebaikan dan pertolongan-Nya segera di hidup kita, kalau kita juga selalu terlambat mengingat-Nya? Berapa banyak Allah memberi waktu pada kita? Tetapi berapa lama kita menyempatkan diri, mengingatnya, menunaikan kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Warrohmatullohi Wabarrokatuh,
Komentar
Posting Komentar