RESUME SEMINAR BAHASA DAN SASTRA, KAPITA SELEKTA BAHASA INDONESIA
2. Kapita Selekta Bahasa Indonesia
2. Materi: Mengapa MK Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia juga membahas Linguistik Mikro dan Makro?
3. Paparan Jawaban.
Ketika menerima pertanyaan ini dari seorang teman, saya tidak kaget meskipun juga heran. Mungkin, teman kita ini tidak pernah membaca RPS yang sebenarnya sudah kita bahas di Pertemuan pertama, saat membahas Kontrak Kuliah.
Sepintas memang tampaknya hampir sama antara Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia serta Kapita Selekta Bahasa Indonesia, kalau tidak boleh dikatakan memang sama. Bedanya ada pada kegiatan pembelajarannya. Mata Kuliah Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia menitikberatkan pada kegiatan Seminar.
Apa yang diseminarkan? Tentu saja Bahasa dan Sastra Indonesia, bahkan dengan pengajarannya. Apa materinya? Semua teori, pengetahuan, bahkan pengalaman kita berkaitan dengan Bahasa, Sastra indonesia, dan Pengajarannya (BSIP). Lebih luas bukan, bila dibandingkan dengan MK Kapita Selekta (KSBI) yang hanya berfokus pada Bahasa (Linguistik Mikro dan Makro)?
Kedua mata kuliah ini menaruh harapan besar, para Mahasiswa memotivasi dirinya sendiri untuk secara mandiri maupun kelompok mengeksplor dan mengelaborasikan semua pengetahuan dan pemahamannya terhadap materi tersebut secara bertanggung jawab. Oleh karena itu Metodenya Problem Solving Based Learning dan Project Based Learning. Dengan atau tanpa kehadiran Pengampu sudah menjadi kewajiban mahasiswa untuk mewujudkannya secara mandiri dan bertanggung jawab.
Pada perkuliahan BSIP, kegiatan belajarnya dilakukan dengan praktik berseminar. Di kegiatan seminar ini, mahasiswa tidak sekadar mempresentasikan proyeknya (makalah, proposal, artikel) yang membahas permasalahan Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, melainkan juga sekaligus praktik bagaimana mengelola dan menyelenggarakan sebuah kegiatan Seminar.
Seperti diketahui untuk menyelenggarakan sebuah Seminar itu bukan perkara sederhana dan mudah. Meskipun juga tidak bisa dikatakan sulit. banyak hal yang harus dipersiapkan. Kadang bahkan memerlukan pembicaraan (Rapat, Diskusi) beberapa kali, sampai benar-benar bisa terwujud.
Beberapa pertanyaan berikut ini bisa memandu kita untuk mewujudkannya. Nah, silakan dicermati, mana yang belum kita lakukan? 1. Apa tema (topik) yang akan diangkat (dibahas)?, 2. Dalam rangka apa (peringatan, atau ....), 3. Siapa (yang akan diundang) sebagai Pembicara (dan Moderatornya)?, 4. Kapan dan di mana tempatnya?, 5. Siapa peserta atau hadirin yang akan (boleh) dihadirkan?, 6. Siapa pelaksananya (panitia), 7. Bagaimana dengan beaya penyelenggaraannya?, 8. Bagaimana dengan Surat-Menyurat (ijin, undangan, dsb).
Cukup banyak dan penuh pernik, bukan? Mungkin masih ada yang belum saya sebutkan. Silakan dilengkapi. Manakah di antara yang tersebut di atas, belum Anda lakukan?
Jelas, yang kita lakukan dalam Perkuliahan BSIP adalah mempresentasikan hasil pemikiran Anda (makalah, proposal, artikel) tentang fenomena Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya dengan segenap problematikanya di lapangan (kelas, masyarakat). Bahannya tersedia lebih dari cukup tersebar di berbagai wahana (buku, artikel, medsos, TV, Radio, atau bisa juga pengalaman Anda sendiri).
Kita punya waktu 13 X pertemuan, sebelum menyelenggarakan Seminar Akbar di penghujung perkuliahan (di pertemuan ke- 16). Minggu ke- 15 akan kita pergunakan untuk Refleksi (evaluasi sekaligus persiapan Seminar Akbar. Di Minggu terakhir sebelum UAS (Seminar Akbar) ini, bisa juga dipakai untuk teman yang belum sempat presentasi, atau presentasinya perlu perbaikan.
Bagaimana, cukup jelas ya? Di Blog berikutnya, saya akan paparkan materi apa saja yang bisa kita angkat sebagai bahan penulisan (calon) proposal, makalah atau artikel.
Selamat belajar. Jangan putus asa dan mudah menyerah untuk mewujudkan yang terbaik. Saatnya Generasi Z menunjukkan jati dirinya. Tunjukkan kemampuan Anda!
Disusun dengan penuh kasih untuk adik-adikku, Para Mahasiswa PBSI. Rabu, 8 November 2023 Pkl. 23.35
Komentar
Posting Komentar