RESUME 18 KBMN 29 DIKSI SEBAGAI SENI BAHASA
Tawanan Rindu Maydearly
Kau tahu apa yang lebih menyedihkan? Merinduimu di setiap keping nafas tanpa terbias.
Aku merinduimu melebihi resep minum obat Walau harus ku hitung waktu lewat puluhan jari Jawabanku masih tetap merinduimu.
Tataplah, ada banyak rindu yang bertebaran di langit Petiklah satu demi satu sebagai ayat rinduku Langit itu kini tak lagi dingin, kabar darimu tak lagi mampir Menawan batinku dengan berjuntai tanya dan khawatir.
Biarkan aku menenggelamkan diri dalam kubangan rindu Semangkuk harap kupersiapkan menuju kedatanganmu Sebab, merinduimu adalah memupuk kalori semanis madu.
Lebak, 20 Mei 2023
Betul. Tidak salah. Bahasa bisa setajam sembilu. Menancap, menorehkan luka, dan meninggalkan duka derita. Karena itu harus bijaksana bermain-main kata. Moderator menyampaikannya metafora, sinonimi dan hiperbol. Kata bisa membuat kita melayang-layang, tersanjung, terbuai, tersipu, jatuh cinta, bahkan mungkin merasa teraniaya, dan lunglai tiada daya.
Mengapa Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa? Karena dengan diksi, gagasan dan perasaan dapat tersampaikan melalui keindahan kata, yang memiliki sejuta makna. Diksi pada umumnya dalam wujud kata bersayap. Pengungkapan gagasan dengan cara lain inilah yang menggunakan diksi. Tujuannya tentu saja bukan sekadar menyampaikan tetapi ada kesan lain, kesan mendalam dari audience4 atau penikmat karya sastra khususnya. Dalam pandangan Maydearly, sebab banyak keindahan dari sebuah kata menjadi prosa yang melampaui bayu di udara.
Diksi bak irama tanpa aroma menjadi senyawa indah mempesona melengkapi rumpun kata dengan sejuta makna.
Diksi – akar katanya dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.
Dalam sejarah bahasa, Aristoteles – filsuf dan ilmuwan Yunani inilah yang memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot. Gagasannya itu ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetics – salah satu karyanya. Seseorang akan mampu menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan diksi yang melimpah. Gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, bahwa diksi tidak hanya diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para sastrawan yang menulis prosa dengan berbagai genre-nya.
Apakah Diksi itu penting?
Berbicara bahasa, kita tidak bisa terlepas dari sastra dan budaya. Jika bahasa baku atau standar dipakai dalam tulisan-tulisan formal maupun informal, tidak demikian dengan sastra. Karya sastra yang sering ditampilkan dalam wujud karya seni dan budaya, pada umumnya menggunakan bahasa yang memiliki ciri etis dan estetis.
Contoh karya sastra adalah puisi, prosa, prosa lirik. Di antaranya yang paling kita kenali adalah puisi, cerpen, cerbung, novel, roman. Bahasa dalam karya sastra semacam ini cenderung konotatif. Biasanya memanfaatkan metafora, dan majas lainnya. Hal yang tidak boleh dilupakan, penulis memiliki Litentia Poetica, yaitu kebebasan menggunakan bahasa. Oleh karena itu karya sastra selalu menggunakan bahasa yang indah. Penulis bebas mengekspresikan idea dan perasaannya dalam diksi-diksi yang yang terpilih menurut pandangannya. Itulah mengapa dalam penulisan karya sastra, diksi merupakan unsur yang sangat penting.
Menurut Maydearly, diksi adalah bagian dari seni sebuah bahasa. Diksi adalah pelengkap.suatu karya sastra, yang patut kita jaga agar tidak tergilaa oleh bahasa slanky.
Diksi bukanlah gaya bahasa, tetapi sebuah padanan kata atau sinonimi yang bertujuan untuk memberi kesan menarik hingga mampu memikat hati pembaca
1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. Indra peraba dapat digunakan untuk merinci tekstur permukaan benda, atau apapun dengan bahasa yang apik. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya, misalnya ketika kita membayang paras cantik seseorang.
Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi
2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan. Contoh ketika kita hendak menggambarkan sebuah Taman Bunga, 'rona merah aroma Kesturi, mengambar menyelusup memenuhi pori-pori.
Contoh lain: Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan
3. Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.
Contoh: Remah-remah kata terucap semanis karamel, Arsenik bual manja layaknya cuka apel. Meski diam terbungkam tetap asam dan asin bak menelan Botulinum Toxin
4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya. Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.
Contoh: Derit daun pintu mencekik udara di tengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu pernah kutinggali sebagai pijar luka yang menganga.
5. Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi pendengaran. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdenga.
Contoh: Aku padamu seperti angin yang berlalu begitu saja, kini yang kupunya hanya melupa atas lara dari sajak jingga yang cedera
Yang paling sulit dari menulis adalah memulai dari kata pertama/ awal paragraf. Dalam kesulitan itu, mari kita buat sederhana dengan melibatkan ke 5 panca indra yang ada di tubuh kita.
Penting bagi penulis, yakinlah bahwa kita akan mampu menggunakan diksi dengan baik. jangan pernah bayangkan kesulitan berselancar makna dengan kata.
Karena Moderator berhalangan, Maydearly memberikan tantangan kepada para peserta. Dan inilah diksi-diksi mereka mewakili gejolak jiwa yang menggelepar di dada.
Dwi Astuti Melalui pak Langkah kakiku malam ini di Malioboro, Antar putriku kuliah di uii jogjakarta, Membentang mimpi dan asa, Moga mudah raih cita cita
Menulislah dengan melibatkan ke 5 panca indra
Ratna Langit terlihat mendung, namun hujan masih enggan untuk sudi turun menyirami bumi, Padahal saya yakin penghuni bumi berharap hujan yang turun akan mampu menyapu debu yang telah sekian lama menutupi permukaan bumi.
Kejenuhan mulai nampak di permukaan, Namun tak mampu melawan keadaan, Hanya diam di sepanjang malam
Fannie, Rindu ini selalu tersimpan untukmu, Petikan dawai gitar tetangga sebelah rumah, Senandungkan lagu lama tentang kau dan ak
Someone, Berteman desir angin yang menyapu bulu Roma, ku gerakan jari jemariku membuka tiap lembar materi dari sang penuntun, tuk raih diksi yang sud hati terlena, dan lemah lunglai
Padamkan hati dan muka basi, terkejut dan menjerit sambil melotot, hatiku basi dan melesuuu.
Lusy apakah ini sudah termasuk diksi??? 'ah lama ku nanti.'
Aripa Hari ini hujan turun dengan derasnya, membasahi hati yang merana, menyiram luka .
Kulihat awan mendung bergayut sendu, menambah rasa sepi sendiri. Kutelan duka lara pahit terasa, namun terselip sedikit asa , masa depan tetap akan bersinar cemerlang, dan mendung hitam berangsur sirna
Lily Alor Nabastala terlihat cerah, Sunyi senyap tanpa irama, Menandakan malam telah tiba, Kini saatnya selimut menutupi, Di kala waktu istirahat tiba.
Dewi astuti, Malam serasa sunyi, ku melihat kucing-kucing tidur mendengkur.
Betapa rasa ingin ikut di sana, melihat nikmatnya mata terpejam, Tapi badan tak kunjung ngantuk, terjaga tuk derdiksi ria. Sampai waktu yang sudah di tetapkan, mencoba tuk ke peradua
Abhidakair, Pekat malam ini terbias oleh sinar si pijar yg malu-malu menyapa si kelam. Udara yang dingin menyentuh raga tak kenal segan, sedangkan riuh roda diatas jalanan menghentak hati yang tak bisa tenang meski se-jam.
Malikul Rahman, Mau coba juga neh ....Untaian diksi antara narasumber dan modarator diawal acara, membuat diriku sebagai tuan atau nyonya (sapaan narsum) untuk peserta malam ini. Terasa melayang diantara langit dan bumi. Namun tak berantah kemana harus singgah. Diksi yang terbaca sangat memukau, sehingga tak sadar sekarang tuan ini, harus berbuat apa. Terbuai asik membaca cuitan pakar diksi. Teriakan lambung, hentakan dahaga semua tak berasa. Inikah virus baru, tak berwujud. mampu meluluhkan rasa dalam tubuh tuan mu, yang disejukan oleh tiupan baling-baling bu
Rahmiati, Jiwa seakan terbang melayang- layang, Saat dentingan terdengar mendayu- dayu , Terisak namun tertahan rasa
Biarlah mengalir apa adanya, Toh Pencipta merangkul dengan KemahabesaranNya
Tatapannya merasuk, Namun sulit ku baca, Termakan waktu , berbalik tak ada berita
Sosok itu tak lagi menetap di hati, Pergi menjauh di antara semak semak kehidupan ini.
Pasrah menanti, hanya Sang Khaliq tempat curhatan hati.
Indah martini, Malam terus beranjak menuju pusaran, jari jemariku masih semangat bersama mata dan hati, walaupun perutku terdengar sedang bermasalah, belajar diksi di KBMN 29 selalu semangat.
Maydearly, Ribuan kilo jalan yang ku tempu, lewati lingkaran penuh luka dan air mata.
Harap harap cemas sering datang menghantui, namun tekad tak ingin lepas. Demi sang buah hati. Energi Takan habis dan terus ukir prestasi.
Nurlaila, suara angin terdengan lirih merintih, Menambah perih hati ini bak teriris sembilu, Merindu hadirnya pujaan hati, Yang lama pergi daMatahari bersinar cerah, membuat wajahnya memerah.
Winarno, Ke sawah ia terus melangkah, kembali ke rumah memanggul sekarung gabahn belum kembali, Sampai kapan rindu ini kan menggayut di dada, Ku tak tahu
"Tidak sulit bukan? Karena yang sulit adalah Tidak membiasakan", kata Maydearly.
Sutianah, Walau hati gundah, namun aku tetap melangkah. Kugapai gawai, kubuka... Oh.. ada sang pujangga menyampaikan kata, bermakna Diksi dan Seni Bahasa
"Gimana ya mbak Dearly merangkai kata kata diksi ini sehingga saya tersenyum di malam hari ini, membaca rangkaian kata yang engkau ukir di KBMN 29?... terpesonaa di buatnya?... ingin belajar mungkin belum bisaaa....hehe", sapa seorang peserta merajuk Maydearly.
Bagaimana merangkai kata kata Diksi?
"Kita menulis Diksi telah saya jabarkan di atas. 5 Tips mudah menulis dengan merasa, meraba, melihat, mendengar. Mungkin nampak sederhana, tetapi jika sering kita coba maka lama² kita akan terbiasa. Seperti kata pepatah bisa ala biasa", lanjut Maydearly.
"Akan terbit gawai cinta pujangga nusantara"
Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, nama saya Darti isyanti dari jakarta utara. kadang dalam memilih kata sangat kaku dan membutuhkan waktu lama utk membangun rasa. Apa tip dan trik nya agar pandai memilih kata di dunia maya dan dunia nyata. Kadang kalau jadi MC... Kata yg dipilih jadi ambyar kalau tidak di catat dan dibaca baik baik. Terima kasih kak(Dari Isyanti)
Buku ini juga kaya dengan Diksi. Sebuah buku biograpi tentang bu Kanjeng.Betul memang, bagi pemula tehnik memilih kata acap kali tidak mudah. Nah bagaimana mensiasatinya?
Saya pribadi suka menyisipkan waktu tertentu untuk menulis. Di waktu yang dirasa nyaman, akan membuat kita mampu menulis dengan lancar seperti air menuju muara.
Saya patonah nama pena fannieradjib
1. Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dengan puisi karya sendiri kadang saya merasa masih banyak kekeliruan dalam menuangkan diksi
2 . Untuk terciptanya karya puisi yang bagus apakah ada ketentuan dengan baitnya bun??.
3. Dan satu lagi, dengan memperbanyak perbendaharaan bahasa tentu akan membantu kita agar tidak sulit menulis diksi.
Kata Maydearly
1. Cara membangun kepercayaan diri adalah dengan gemar menulis. Menulis setiap ada mood yang baik, akan meningkatkan kepercayaan diri di level yang tinggi.
2.Puisi itu adalah karya sastra dengan bermacam genre. Bait dalam puisi itu bergantung genre yang kita buat. Namun, apabila kita menguasai Diksi dengan baik, tentu genre puisi apapun akan terlahir dengan indah.
Bunda Rahmi , ingin bertanya :
Ada yang bilang, jika mahir menguntaikan kata kata ke dalam bait- bait sastra, itu pertanda hati nya lembut , walaupun bahasanya sedikit agak kasar , suara nya besar. Gimana menurut mbak Mey ?
Maydearly: Terimakasih pertanyaanya Nyonya Rahmi. Terkadang bahasa adalah cerminan sebagai pribadi kita, tapi tidak melulu seperti itu. Saya katakan 'terkadang' konteks membangun Diksi di sini, adalah menulis itu perlu menyerupai ruh agar apa yang kita tulis sampai pada pembaca. Itulah sebabnya Diksi sangat baik untuk dicerna dari sebuah tulisan.
Iah Sutianah, Kab. Bandung. Apakah diksi khusus untuk puisi atau semua tulisan perlu diksi? Maksudnya, kata-kata yang indah seperti yang ditulis oleh moderator dan narasumber. Terus terang, ketika saya mencoba membuat kalimat-kalimat indah banyak berpikirnya, bagaimana cara melatihya agar tulisan kita memiliki diksi y
Maydearly: Waalaikumsalam, Terimakasih Nyonya Sutinah🥰 Diksi itu padanan kita, ia akan masuk dalam setiap genre tulisan, bisa puisi, cerpen, novel, karya sastra bahkan karya ilmi
Mutmainah: Malam sunyi dan sepi, Insan terbuai dalam mimpi.
Tidak dengan aku di sini, Bercumbu benda mati, Aku sedang berusaha, Merangkai kata-kata, Menjadi bermakna, Menyatu dengan rasa.
Aku berpacu, Enggan tertinggal oleh waktu, Karena kutahu ada malu, Merayap dalam kalbu
Izinkan aku bersama, Denganmu meraih asa, Goreskan kata-kata, Sederhana namun berharga
Dengan puisi kusemat emosi, Karya muara hati, Daya kubergengsi, Pintaku pada Ilahi
Apakah puisi di atas sudah memiliki unsur diksi?
Kata Maydearly, diksi adalah padanan kata. Terimakasih pertanyaannya, Betul, puisi tersebut sudah kaya akan Diksi
lLma hari sudah Mbak pergi, tetapi serasa masih ada. Sepulang menemui Allah siang tadi, hampir saja aku langkahkan kaki untuk menemuimu. Seperti hari-hari yang lalu. Mbak selalu riang menyambutku. Apa pun kau tawarkan, seakan aku dahaga dan kelaparan. Lalu kau akan memandangiku sesaat. "Ora ana apa-apa ta, Dik?" Ah..., ini yang tak bisa kulupakan. mbak seperti Ibu. seolah tahu apa yang sedang kurasakan.
Bagi saya diksi tidak harus bombastis. Memang benar, bahasa menunjukkan bangsa. Bahasa pula yang akan menampakkan pribadi kita. Diksi sederhana, bisa juga menjadi jalinan indah sebuah cerita.
Nada Doa Created by: Maydearly
Rintik air mata menari dengan bilur-bilur irama, Sisa-sisa tawa berpadu menjadi gerimis isak tangis, Berbaris nan mengemis di antara cawan temaram, Merekah nan serbak dalam pengharapan sebuah doa.
Cemeti asa dibawa bayu mengudara, Jelas pada-Mu semua bermuara, Dalam kepulan noda dan pinta , Aku meraung dan menggila, Menyeka segala peluh penuh siksa.
Pada-Mu penyebab candu, Aku meronta hebat hingga terjerambab, Menyertakan geguritan sendu dalam binar dosaku.
Sebuah sajak dari Maydearly, menutup pelajaran malam ini. Malam indah ini kita beroleh pengetahuan, bahwa menulis sastra berbeda dari menulis biasa. Oleh karenanya penulis boleh bermain kata. Litentia poetica namanya. Memang diperuntukkan Pujangga.
Sebuah cloosing, benar-benar mengakhiri jumpa kita dengan Maydearly, narasumber kita.
"Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya."
Setelah satu dekade jari jemari ini terdiam kaku, tanpa ada niat untuk menari membentuk sebuah kalimat. Padahal di kepala sudah beribu kata yang tersimpan, namun enggan untuk tercurah. Malam ini tercium aroma wangi kopi hitam yang mengundang rindu untuk menuliskan imajinasi yang tersembunyi.
Komentar
Posting Komentar