RESUME 8 KBMN 28 KOMITMEN MENULIS DI BLOG

 

                                                                             


                                                                 RESUME 8 KBMN 28 

                                                       KOMITMEN MENULIS DI BLOG 

                                                         Drs. DEDI DWITAGAMA, M. Si.

                                                                  Rabu, 25 Januari 2023

Pertama mengenal beliau di acara KOPDAR KBMN PB PGRI 1 di Gedung Guru. Saat itu beliau memberikan materi tentang menulis di Blog. Saya melihat priyayinya easy going. Beliau sangat piawai memberikan motivasi kepada peserta yang hadir. Pembelajarannyapun berjalan sangat menyenangkan. Padahal saat itu beliau mengajar di jam-jam yang riskan untuk sebuah pembelajaran. Tetapi anehnya saat itu sepertinya tidak ada peserta yang ngantuk. Semua fokus memperhatikan beliau yang interaktif, melibatkan hadirin, dan materinya up to date, inovatif.

Saya teringat kata-kata JL. Marshall, penulis Buku 'Guru Sukses'. Keberhasilan seorang Guru bisa dilihat dari bagaimana ia menyampaikan materinya. Marshall menyebutkan, materinya harus tahan lama, dan autentik.  Dan ternyata malam ini saya kembali mendapati kedua hal itu. Saya sangat ingat, bahwa hari itu setibanya di rumah anak saya di Bintaro, saya langsung mempraktikkan, membuat Blog Pribadi. Malam ini saya kembali terinspirasi beberapa saran solutif dari beliau terhadap peserta pelatihan yang banyak bertanya tentang bagaimana caranya membangkitkan kebiasaan menulis peserta didik. "Suruh anak-anak menuliskan tugasnya di Blog!"

Pak Dwi memberikan contoh, banyak guru berprestasi dari tingkat Daerah sampai tingkat Nasional. Tetapi sayangnya mereka hanya berhenti di situ. Akibatnya, namanya cepat dilupakan orang.  Gajah mati meninggalkan Gading, macan mati meninggalkan Belang, Guru  mati meninggalkan Nama? Benar juga, sampai berapa lama nama itu akan diingat orang?! Maka solusi yang paling baik adalah dengan menulis di blog. Karena apa yang kita tulis di sini tidak akan pernah hilang,  dan yang paling aman adalah Blog Pribadi, blog.spot atau woodpres. Beliau mencontohkan, bagus menulis di Kompasiana, atau blog-blog lain (beliau menyebut beberapa blog), tetapi kalau suatu saat tamat, ditutup, maka saat itu juga semua tulisan kita lenyap. Karena itu sebaiknya pindahkan ke blog.spot, atau ke woodpress.

Sayangnya, menurut beliau pada umumnya orang  lebih menyukai yang minimalis. Misalnya sebagai guru, berseragam, membuat perencanaan, silabus, on time, dan sebagainya yang biasa dilakukan sehari-hari selamanya.  Kondisi nyaman seperti ini menyebabkan tidak produktif, karena hanya fokus pada RPP, Silabus, itu-itu saja. Sementara dengan menulis kita bisa memeroleh bayak hal, selain dari pahala karena memberikan hal yang bermanfaat bagi orang lain, kita juga akan dikenang, dan yang terpenting mendapatkan tambahan penghasilan. Seseorang yang produktif tidak mencari kerja, tetapi pekerjaan yang mencari kita. Produktivitas mendatangkan, memberi hasil, manfaat, dan menyenangkan.

Lalu apa yang bisa diunggah di blog. Banyak. Pak Dwi memberikan contoh sederhana, misalnya foto sekolah kita SD ketika belum diperbaiki, beri sedikit catatan. Seusai diperbaiki, foto lagi unggah ke blog. Demikian pula dengan cerita keresahan seorang Guru Tahfis yang ingin memotivasi teman-temannya agar mau menulis. Pak Dwi dengan mantap memberikan solusi, "Potret kegiatan belajar santri di SD IT Ibu, beri sedikit ulasan, unggah melalui blog. Ibu akan terkenal, dan foto anak-anak itu akan berpengaruh besar terhadap kemajuan sekolah. Ibu akan kebanjirat murid!" Contoh-contoh serupa juga disampaikan oleh Pak Dwi dari Bu There di Bangka, dan pada Pengawas PAI di gunung Kidul. Yang penting, sebelum kita memotivasi orang lain, kita sendiri harus sudah menunjukkan bukti.

Pak Dedi Dwitagama ini sehari-hari merupakan Guru SMKN 50 Jakarta. Sampai sekarang beliau telah memosting selama  679.700 hari, hampir 7000 tulisannya di blog. Target beliau 1000 hari posting. Sebagaimana disampaikan di awal, jumlah Guru di Indonesia mencapai 3,31 juta. Tetapi mayoritas mereka tidak produktif.  Bapak Ibu yang tergabung di Komunitas ini adalah sedikit dari Guru Hebat!  Berani keluar dari zona aman.

Meruakan hal yang biasa mendapatkan tanggapan sinis, atau malah terang-terangan melecehkan, "Untuk apa nulis di blog?" atau "Blognya jelek!" Hal semacam ini tidak perlu ditanggapi serius, "Ya, biarin jelek. Penting aku nulis! Kamu punya blog?" Ternyata yang bicara seperti itu, biasanya orang-orang yang tidak melakukan apa-apa. Kemudian beliau memperlihatkan foto ketika Bu Maimunah didatangi Presiden SBY dan Ibu, yang memberikan sebidang tanah dan dibangunkan rumah sederhana, karena berita tentang Bu Maimunah yang dalam keadaan lumpuh, hanya berbaring mengajar anak-anak di desanya tanpa dibayar. Berita di blog inilah yang mendatangkan peristiwa ini.

Ada seseorang yang mengataka "Saya susah fokus". Pak Dwi memotivasi, "Tulis saja, jangan hiraukan  harus menaati kaidah, dan sebagainya. Nanti kalau sudah nulis, setahun, dua tahun, Anda akan menjadi pakar!, Begitu Pak Dwi membakar semangat dan memotivasi peserta, terutama untuk masih sering ragu dan tidak percaya diri. Keraguan itu yang sering membuat tulisan tidak selesai. Akhirnya malah tidak jadi nulis. Kita harus punya karya (beliau menunjukkan buku yang ditulis bersama Om Jay, yang hingga kini sudah cetak yang ketiga kalinya.

1. Tentukan tujuan, Anda akan menulis apa. Tulis saja. Jika diperlukan buat outline. Selesai, upload, published,

2. Ikutlah komunitas, agar semakin banyak pergaulan semakin kaya pengetahuan, Yang menguntungkan dari ini adalah networking (dari pengalaman beliau menjadi Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Jakarta)

3. Baca tulisan orang lain, karena dari sini kita akan banyak menemukan ide.

4. Mulai hari dengan bersyukur, dengan mendokumentasikan apa yang terlihat,

 5. Manfaatkan waktu untuk menulis apa saja (pengalaman beliau menulis, mendokumentasi, sambil menunggu istri berbelanja keperluan harian)

Beliau sangat terkesan dengan semboyan Yulia Robert, Bintang Film kenamaan dari Amerika, 'eat, pray, love. Semua itu harus diterima dengan syukur. Pilih pasangan yang baik, yang saling menyemangati. Tiket pesawat, jangan pikir. Jika Anda punya sesuatu, lakukan. Healing, refreshing, jalan-jalan  minimal satu kali satu bulan. jangan lupa dokumentasikan. Tulis...tulis...tulis. Anda akan dikenal. Dan dari sana Anda akan mendapatkan semuanya. Keliling Indonesia, untuk berbagi pengetahuan gratis.

Indonesia ini hebat! Indonesia luar biasa. Beliau menceritakan pengalamannya mengunjungi berbagai destinasi wisata indah di Indonesia. Seperti Danau Toba, betapa indah menakjubkan di antara gunung-gunung ada air,  Brastagi, Bunaken, Borobudur,  Tana Toraja, Bali berulangkali dan selalu gratis. Tulis, karena tulisan adalah salah satu cara yang menggembirakan.

Hal yang paling berkesan, pesan beliau semacam simpulan. Yakinlah tidak ada energi yang percuma. Karena Semesta dan Allah mencatat, dan akan membalasnya dengan sesuatu yang tidak terduga.

Tentu masih banyak lagi yang beliau sampaikan. Tetapi saya ingin mengakhirinya sampai di sini, supaya tersisa ingatan untuk menyemangati saya berkarya, dan terus berkarya. Biarlah orang tidak mempedulikan kita, atau bahkan mungkin salah terima (seperti pengalaman Pak Dwi), tetapi suatu ketika mungkin orang akan mencari kita.

Sebaik-baik orang adalah mereka yang bermanfaat bagi sesama (Kutipan Pak Dwi dari Sunnah Rasululloh S.A.W.

Terima kasih berkenan membaca Resume sederhana ini. Selamat berkarya! Salam Literasi!


Semarang, 25 Januari 2023


Hadi Riwayati Utami


.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KALIMAT LANGSUNG, TIDAK LANGSUNG DAN PARAGRAF

RESUME PERKULIAHAN MKU BHASA INDONESIA, Senin, 1 April 2024

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2024 MKU BAHASA INDONESIA SENIN, 6 APRIL 2024